top of page

Brand Image: Arti, Manfaat, Komponen, & Cara Membangunnya!


Brand Image: Arti, Manfaat, Komponen, & Cara Membangunnya!

Apakah kamu pernah membeli produk hanya karena dari brand-nya? Atau apakah kamu lebih memilih menggunakan suatu produk karena memiliki kesan yang baik menurutmu? Jika iya, maka kamu sudah merasakan kekuatan dari brand image.


Saat ini, brand image telah menjadi aset yang sangat berharga bagi sebuah bisnis di tengah persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, kamu sebagai pengusaha juga perlu memperhatikan brand image dari brand-mu sendiri.


Dalam artikel kali ini, Smartven bakal mengajak kamu untuk memahami lebih dekat tentang arti, manfaat, komponen dan cara membangun brand image yang menarik. Yuk, disimak!



Apa Itu Brand Image?

Brand image adalah persepsi atau gambaran yang terbentuk di benak konsumen terhadap suatu merek. Dengan kata lain, brand image adalah penilaian dari masyarakat bisa baik maupun buruk, tergantung dari bagaimana mereka melihat brand tersebut.


Penilaian ini bisa terbentuk dari beberapa aspek, mulai dari kualitas produk, desain, pengalaman yang didapatkan pelanggan, hingga reputasi yang dimiliki oleh brand.


Apa Manfaat Membangun Brand Image?

Membangun brand image memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi suatu brand yaitu meningkatkan harga premium, memperkuat negosiasi, dan menarik investor. Berikut penjelasannya!


Meningkatkan Harga Premium

Suatu brand yang sukses membangun brand image yang kuat maka bisa menetapkan harga yang lebih premium.


Pasalnya, kekuatan dari suksesnya brand image akan membuat konsumen bersedia untuk mengeluarkan uangnya lebih banyak untuk mendapatkan kualitas dan nilai yang mereka percayai dari suatu brand.


Memperkuat Negosiasi

Tidak hanya soal harga, membangun brand image juga dapat membuat suatu brand memiliki posisi tawar yang lebih kuat dalam melakukan negosiasi dengan mitra lain.


Itu sebenarnya tak mengherankan karena brand yang memiliki brand image yang baik umumnya dianggap memiliki produk berkualitas tinggi. Inilah yang memberikan kredibilitas kuat dan membuat mitra bisnis lebih yakin untuk bernegosiasi dengan brand tersebut.


Menarik Investor

Suatu brand yang memiliki brand image yang positif tentu akan menjadi magnet yang menarik minat dan perhatian di mata para investor.


Pasalnya, para investor selama ini lebih cenderung tertarik untuk memberikan pendanaan modal kepada perusahaan yang memiliki brand image kuat dan positif. Hal itu karena para investor tersebut melihat ada potensi pertumbuhan yang lebih besar di perusahaan itu.


Apa Perbedaan Brand Image, Brand Awareness, dan Brand Visibility?

Perbedaan brand image, brand awareness, dan brand visibility

Bagi beberapa orang, mungkin agak sulit untuk membedakan brand image, brand awareness, dan brand visibility. Perlu kamu ketahui, ketiga hal tersebut jelas sangat berbeda satu sama lain.


Brand image lebih kepada penilaian kepribadian sebuah brand di mata konsumen. Sementara itu, brand awareness tentang seberapa banyak orang yang tahu tentang brand kamu. Di sisi lain, brand visibility adalah seberapa sering brand kamu terlihat konsumen.


Meski tampak berbeda, ketiganya ternyata saling berhubungan satu sama lain. Brand awareness adalah langkah pertama bagi brand untuk membangun brand image, sementara brand visibility adalah cara meningkatkan brand awareness


Di lain sisi, brand image adalah tujuan akhir dari semua kegiatan branding yang dilakukan suatu brand.


Cara Membangun Brand Image di Era Digital

Membangun brand image ternyata juga tidak sembarangan dilakukan dengan cara asal-asalan. Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, kamu bisa mengikuti beberapa cara membangun brand image di era digital berikut. 


Menetapkan Identitas Merek

Menetapkan identitas merek sebagai cara membangun brand image di era digital

Menetapkan brand identity atau identitas merek merupakan langkah awal yang penting kamu lakukan dalam membangun brand image yang kuat. Identitas merek ini bagaikan sidik jari unik yang dapat membedakan brand milikmu dengan kompetitor di pasar.


Sebelum akan menetapkan brand identity yang tepat, kamu bisa melakukan terlebih dahulu analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berkaitan dengan pasar dan merekmu. 


Melalui analisis yang tepat, maka kamu akan bisa menentukan posisi yang terbaik di pasar untuk brand-mu.


Selain itu, kamu juga perlu memahami lebih dahulu siapa yang menjadi target audiensmu. Di sini, kamu harus melakukan riset pasar mendalam untuk mengetahui kebutuhan mereka dan harapan yang mereka inginkan dari sebuah brand.


Membangun Konsistensi Merek

Membangun konsistensi merek sebagai cara membangun brand image di era digital

Konsistensi adalah kunci berharga untuk membangun brand image yang kuat di era digital. Oleh karena itu, kamu jangan sampai lupa untuk memperhatikan brand consistency terhadap brand-mu.


Supaya dapat membangun konsistensi merek yang berhasil, maka kamu perlu memperhatikan penggunaan elemen seperti logo, warna, dan tipografi secara konsisten di semua media sosial perusahaan maupun dalam desain produk.


Ketika semua elemen mulai dari desain logo hingga pesan yang disampaikan selalu konsisten dan selaras, maka itu akan membuat brand milikmu memiliki peluang yang besar untuk dikenali dan dipercaya konsumen.


Membina Hubungan dengan Pelanggan

Membina hubungan dengan pelanggan sebagai cara membangun brand image di era digital

Membina hubungan yang erat dengan pelanggan turut menjadi kunci dalam membangun brand image yang kuat di era digital. Pasalnya, hubungan yang baik tidak hanya akan membuat mereka menjadi loyal saja, tetapi juga dapat memperkuat citra brand-mu.


Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membangun hubungan dengan pelanggan, seperti mengadakan program loyalitas yang memberikan penghargaan kepada para pelanggan, serta menyesuaikan pesan dan penawaran dengan preferensi masing-masing pelanggan.


Selain itu, membina hubungan dengan pelanggan juga bisa dilakukan dengan menciptakan komunitas online sebagai ruang bagi pelanggan untuk berinteraksi dengan brand.


Mengelola Reputasi Merek

Mengelola reputasi merek sebagai cara membangun brand image di era digital

Reputasi brand atau brand reputation merupakan cerminan dari bagaimana publik memandang suatu brand. Di era digital seperti sekarang ini, reputasi merek sudah menjadi aset yang sangat berharga dan perlu dijaga dengan baik.


Berangkat dari situ, kamu bisa mengelola reputasi merek dengan melakukan monitoring media sosial. Pantau secara aktif mengenai topik yang dibahas warganet mengenai brand milik kamu.


Selain itu, kamu juga dapat mempersiapkan rencana yang matang untuk menghadapi segala situasi krisis yang berpotensi merusak reputasi.


Dengan mengelola reputasi brand secara proaktif, maka kamu sebagai pengusaha juga bisa menjaga citra positif brand dan mengatasi segala masalah dengan cepat dan efektif. 


Mengukur Kinerja Brand Image

Mengukur kinerja brand image sebagai cara membangun brand image di era digital

Mengukur kinerja brand image juga menjadi langkah yang tidak kalah penting dilakukan dalam membangun brand image di era digital.


Melalui langkah ini, kamu dapat memastikan kalau semua usaha yang dilakukan untuk membangun brand image telah memberikan hasil yang optimal atau belum.


Kamu bisa menggunakan indikator survei kepuasan pelanggan, analisis media sosial, dan survei berkala brand tracking untuk mengukur kinerja brand image.


Membangun Brand Experience dengan Teknologi di Event Offline

Membangun brand experience dengan teknologi di event offline sebagai cara membangun brand image di era digital

Pada saat akan membangun brand image di era digital, kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan dengan membangun brand experience di acara offline


Supaya lebih menarik dan kekinian, kamu bisa menghadirkan pengalaman yang tidak terlupakan kepada pengunjung dengan memanfaatkan teknologi.


Vending machine pun menjadi salah satu alat yang bisa kamu manfaatkan untuk membangun brand experience. Saat ini, vending machine sudah berevolusi dengan tidak menjadi alat penjual makanan saja, tetapi juga bisa di-custom fiturnya untuk menarik perhatian konsumen.


Cara seperti ini telah dilakukan oleh Evopet dalam acara Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2023. 


Untuk dapat memberikan pengalaman yang menarik bagi konsumen, mereka memodifikasi fitur di dalam vending machine dengan menambahkan gamification berupa screaming game.


Melalui fitur tersebut, pengunjung bisa bermain game dan nantinya akan mendapatkan hadiah gratis berupa sampel produk dari Evopet.


Cara yang dilakukan Evopet tentu sangat menarik karena fitur tersebut membuat pengunjung bisa merasakan pengalaman yang tidak terlupakan dan tentunya akan menghasilkan penilaian yang unik dan positif terhadap brand itu sendiri.


Cerita Evopet menggunakan vending machine dapat kamu baca secara detail dengan klik tombol di bawah ini!



Kamu juga bisa seperti Evopet yang menggunakan vending machine untuk membangun brand image. Sebelum memulai, ketahui dulu beberapa hal menarik tentang vending machine melalui artikel #smartvenpedia berikut ini!



Komponen dalam Brand Image

Tak kalah penting, ada berbagai komponen dalam brand image yang wajib kamu ketahui. Kira-kira, apa saja komponen yang ada di dalam brand image


Identitas Visual

Salah satu fondasi untuk membangun brand image yang kuat adalah identitas visual. Ibaratnya, identitas visual merupakan wajah brand-mu. Identitas ini biasanya meliputi logo brand, warna, tipografi, hingga elemen visual lainnya.


Supaya mendapatkan penilaian yang baik dan positif dari konsumen, maka kamu juga perlu memperhatikan konsistensi identitas visual. Contohnya seperti Nike yang menampilkan logonya pada produk sepatu maupun barang yang berkaitan dengan olahraga.


Dengan konsistensi itulah, Nike dapat menciptakan persepsi di benak konsumen. Bahkan, hanya dengan melihat logonya berbentuk tanda centang saja, orang pasti sudah tahu kalau itu adalah brand yang menjual produk olahraga.


Tone of Voice

Tone of voice juga menjadi komponen yang tidak lepas dari brand image. Bagi kamu yang belum tahu, tone of voice adalah gaya bahasa yang digunakan dalam semua saluran komunikasi brand, mulai dari iklan, website, maupun media sosial.


Tone of voice merupakan alat yang ampuh untuk membangun brand image. Dengan menerapkan tone of voice secara tepat dan konsisten, maka kamu bisa menciptakan hubungan dengan konsumen dan membuat brand tampak berbeda dari pesaing lainnya.


Personality

Apabila identitas visual adalah wajah dan tone of voice adalah suara, maka personality adalah jiwa atau kepribadian dari suatu brand. Personality pun merupakan komponen yang amat penting dalam membangun brand image yang kuat.


Dengan memiliki karakteristik yang menarik, kamu tidak hanya akan membuat brand milikmu tampak unik dan berbeda dari para pesaing saja, tetapi juga dapat membentuk penilaian dan membangun hubungan emosional yang mendalam dengan konsumen.


Experience

Experience merupakan pengalaman yang diciptakan oleh merek kepada pelanggannya. Pengalaman inilah yang nantinya akan membentuk persepsi, ingatan, dan emosi yang kuat dari pelanggan terhadap suatu brand.


Brand dapat memberikan experience yang menarik dengan berbagai cara, salah satunya melalui pelayanan terbaik kepada pelanggan. 


Dengan demikian, kamu tidak hanya menciptakan pengalaman yang berkesan saja dan menarik pelanggan baru, tetapi juga bisa mempertahankan pelanggan yang sudah ada.



Indikator Kekuatan Brand Image

Untuk mengukur kekuatan brand image, ternyata ada indikatornya tersendiri. Melalui indikator tersebut, kamu bisa mengetahui seberapa kuatnya brand image yang sudah dibangun dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan.


Ini dia beberapa indikator kekuatan brand image, antara lain: 


Net Promoter Score (NPS)

Net Promoter Score (NPS) adalah metrik yang sering digunakan oleh banyak orang dalam mengukur tingkat loyalitas pelanggan. Semakin tinggi nilai NPS, maka brand image yang kamu bangun semakin kuat. 


Social Media Engagement

Selama ini, media sosial sudah menjadi platform utama banyak orang untuk berinteraksi, termasuk dengan brand sekalipun. Berangkat dari situ, tingkat engagement di media sosial pun bisa menjadi indikator untuk mengukur kekuatan brand image dari brand-mu.


Untuk mengukurnya, kamu bisa melihat jumlah like, komentar, dan share dari konten yang kamu posting di media sosial. Semakin tinggi angka ini, maka menunjukkan kalau ada banyak orang yang terlibat dengan merekmu. 


Brand Recall

Indikator brand recall mengukur seberapa mudahnya konsumen dalam mengingat merekmu saat mereka diperhadapkan pada suatu kategori produk atau jasa. Ini jelas bisa menunjukkan seberapa kuat merekmu tertanam dalam benak mereka.


Kamu bisa mengukur indikator ini dengan cara sederhana, yaitu melalui survei atau eksperimen. Jika ada nama merekmu muncul di antara jawaban mereka, maka itu menjadi pertanda baik yang menunjukkan seberapa kuatnya brand image-mu.


Brand Association

Brand association adalah hubungan yang terbentuk di benak konsumen antara brand dengan manfaat, nilai, atribut, atau bahkan emosi tertentu.


Dengan kata lain, saat konsumen mendengar atau melihat brand-mu, maka mereka akan langsung terhubung dengan berbagai hal yang berkaitan dengan brand.


Untuk dapat mengukur indikator ini, kamu bisa melakukan survei dengan menanyakan kepada konsumen hal apa yang pertama kali mereka pikirkan saat mendengar brand-mu. Selain itu, kamu juga bisa melihat keyword di media sosial tentang brand milikmu.


Demikianlah penjelasan lengkap mengenai brand image yang wajib kamu ketahui. Kamu juga bisa menemukan artikel menarik lainnya dengan cek blog resmi Smartven, Instagram, dan YouTube resmi kita. Sampai jumpa di lain kesempatan!

Комментарии


Baca Blog Lainnya

bottom of page