Brand Experience: Arti, Elemen, Manfaat, dan Contoh Nyata
Di dunia persaingan bisnis yang semakin ketat, sebuah brand kini tidak hanya ingin mendapatkan keuntungan semata saja, tetapi juga ingin menciptakan kesan baik agar dapat dikenal dan diingat konsumen.
Kesan tersebut bisa diciptakan dengan menghadirkan brand experience yang unik dan menarik. Dengan merancang brand experience yang tidak terlupakan, brand tidak hanya berhasil menarik minat konsumen baru, tetapi turut mendorong loyalitas dan pembelian berulang.
Lewat artikel kali ini, Smartven bakal mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam tentang arti, elemen, manfaat, dan contoh nyata yang dapat memberikan gambaran tentang brand experience. Yuk simak artikelnya!
Apa Pengertian Brand Experience?
Brand experience adalah keseluruhan interaksi dan pengalaman yang dirasakan konsumen saat mereka berinteraksi dengan suatu brand. Aktivitas ini mencakup semua titik sentuh, dari iklan hingga layanan purna jual, yang membentuk persepsi konsumen terhadap brand.
Misalnya, ketika kamu sedang mengunjungi sebuah restoran. Brand experience yang bisa kamu dapatkan adalah keseluruhan pengalamanmu mulai dari melihat desain interior, aroma makanan, rasa hidangannya, hingga pelayanan dari pelayan.
Apa Elemen Pembentuk Brand Experience?
Menciptakan pengalaman yang berkesan memang dapat meninggalkan dampak yang bertahan lama pada benak konsumen. Oleh karena itu, kamu perlu mengenal elemen brand experience dari sensor hingga perilaku. Berikut penjelasannya!
Sensor
Elemen pembentuk brand experience yang satu ini melibatkan indera yang ada pada manusia dengan fokus pada bagaimana pelanggan dapat mempersepsikan suatu brand melalui isyarat visual, pendengaran, sentuhan, dan penciuman.
Berangkat dari situ, maka dengan menciptakan lingkungan sensorik yang selaras dengan esensi dari brand, kamu nantinya akan dapat membangkitkan kesan yang berbeda pada pelanggan.
Emosional
Elemen emosional menyelidiki tentang perasaan pelanggan ketika mereka berinteraksi dengan suatu brand.
Pada elemen ini, kamu bisa mencari cara brand experience menarik yang dapat membangkitkan emosi, membangun koneksi, serta dapat membangun identitas emosional suatu brand.
Dengan menciptakan asosiasi emosional yang positif, maka hasilnya kamu bisa mendapatkan loyalitas brand yang lebih kuat lagi dari pelanggan.
Intelektual
Berbeda dari elemen sebelumnya, kalau elemen kali ini lebih berkaitan dengan aspek intelektual dari suatu brand experience.
Dari situ, maka elemen ini dalam penerapannya melibatkan aspek penyampaian informasi, pengetahuan, dan wawasan yang selaras dengan kecerdasan pelanggan.
Perilaku
Elemen perilaku pada brand experience berfokus tentang bagaimana pengalaman yang dihadirkan suatu brand dapat memengaruhi perilaku dan tindakan pelanggan. Adapun tujuan dari elemen ini adalah untuk membimbing pelanggan menuju hasil yang diinginkan brand.
Hasilnya, brand experience dengan elemen ini lebih mendorong pelanggan untuk mengambil tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian, hingga mendaftar suatu layanan.
Apa Manfaat Brand Experience?
Tidak hanya sekadar menghadirkan pengalaman yang berkesan di benak pelanggan, brand experience jelas memiliki manfaat yang lebih dari itu. Lantas, apa saja manfaat brand experience?
Loyalitas Pelanggan
Brand experience yang sukses dijalankan akan membuat pelanggan yang mendapatkan pengalaman positif dari suatu brand cenderung akan menjadi pelanggan setia. Tak hanya itu, mereka juga bisa saja merekomendasikan brand kepada orang lain.
Diferensiasi
Brand experience yang unik juga dapat membuatnya terlihat berbeda dari para pesaing di pasar yang sama. Itulah yang kemudian dapat menciptakan nilai tambah di mata konsumen, sehingga mereka bisa lebih tertarik pada satu brand dibandingkan lainnya.
Harga Premium
Sebuah brand yang sukses menjalankan brand experience yang kuat dapat menetapkan harga yang lebih tinggi pada produk yang mereka miliki. Hal itu karena konsumen yang sudah percaya pada brand tersebut akan bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang bernilai.
Apa Perbedaan Brand Experience dengan User Experience?
Tidak sedikit yang menganggap kalau brand experience sama dengan user experience. Perlu kamu ketahui, brand experience dan user experience adalah dua hal yang jauh berbeda.
Bila dilihat dari tujuannya, brand experience memiliki tujuan untuk membangun hubungan emosional hingga loyalitas, sementara user experience mempunyai tujuan untuk membuat produk atau layanan mudah digunakan dan memuaskan.
Lebih jelasnya mengenai perbedaan brand experience dengan user experience, kamu dapat menyimaknya melalui tabel di bawah ini.
Bagaimana Cara Membangun Brand Experience yang Memorable?
Perlu kamu ketahui, membangun brand experience yang memorable ternyata memiliki cara jitunya. Itu berarti, kamu tidak bisa asal begitu saja untuk membuat brand experience yang mudah diingat pelanggan. Begini cara membangun brand experience yang memorable.
Memahami Target Audiens
Sebelum membangun brand experience, penting bagi kamu untuk pahami dulu siapa target yang ingin dijadikan pelanggan. Buatlah persona pelanggan yang detail dan mencakup demografi, perilaku, nilai-nilai, dan tujuan mereka.
Mendefinisikan Nilai Brand
Berikutnya, kamu juga perlu mendefinisikan nilai brand. Kamu harus tahu, nilai brand merupakan fondasi penting dari semua yang kamu lakukan. Nilai-nilai ini harus tercermin dalam setiap aspek bisnismu, mulai dari produk hingga proses komunikasi dengan pelanggan.
Customer Journey Mapping
Petakan pula seluruh perjalanan pelanggan yang menjadi target dari brand-mu. Ini mulai dari saat mereka pertama kali mengetahui brand milikmu hingga setelah mereka membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan kepada mereka.
Identifikasi setiap titik-titik sentuh yang penting dan peluang untuk meningkatkan pengalaman di benak pelanggan.
Konsistensi di Seluruh Touchpoint
Kemudian, pastikan juga kalau pengalaman pelanggan yang kamu tawarkan melalui brand tampak konsisten di semua saluran, baik itu online maupun offline. Supaya tampak konsisten, kamu dapat menggunakan bahasa, visual, dan nada yang sama di semua komunikasi.
Personalisasi
Kamu dapat menyesuaikan pengalaman pelanggan berdasarkan data yang sudah kamu miliki. Misalnya, kamu dapat menawarkan rekomendasi produk yang relevan kepada pelanggan berdasarkan riwayat pembelian mereka terakhir.
Storytelling
Terakhir, ceritakanlah kisah merekmu dengan cara yang menarik dan relevan. Di sini, kamu bisa menggunakan cerita untuk membangun koneksi yang lebih emosional dengan pelanggan dan membuat brand milikmu tampak berbeda dari pesaing.
Contoh Brand Experience di Kehidupan Nyata
Saat ini, sudah ada banyak brand yang sukses membangun brand experience di benak publik dengan cara menarik. Sebagai gambaran bagimu, ini beberapa contoh brand experience di kehidupan nyata.
IKEA
Siapa yang tak tahu IKEA? Brand perabot rumah tangga dari Swedia itu tidak hanya menjual furnitur saja, tetapi juga menawarkan inspirasi dan solusi untuk menciptakan rumah yang nyaman dan fungsional.
Bahkan, toko IKEA turut dirancang seperti layaknya sebuah rumah, sehingga pelanggan yang berbelanja di tempat ini dapat merasakan secara langsung produk-produk mereka dan mendapatkan ide-ide baru untuk dekorasi rumah.
Tidak hanya meningkatkan brand experience, toko IKEA yang dirancang seperti rumah ini juga bisa meningkatkan penjualan mereka lho!
BCA
BCA menjadi salah satu bank di Indonesia yang berhasil membangun brand experience. Cara yang mereka tempuh untuk membangun brand experience pun cukup menarik, tetapi berhasil memikat pelanggannya.
Misalnya, seperti pelayanan ramah dan sigap yang diberikan oleh satpam BCA. Saking berhasilnya, pelayanan ramah yang diberikan satpam BCA pun menjadi viral karena ramai dibicarakan oleh publik.
Selain itu, BCA juga turut membangun brand experience dengan membuat iklan edukasi 'Don't Know Kasih No'. Iklan yang dibintangi Indro Warkop itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai phising dan social engineering di kalangan nasabah generasi senior.
Iklan ini juga turut dipuji banyak orang karena menghadirkan konsep yang menarik dalam menyampaikan informasi, sehingga pelanggan dapat mudah mengerti informasi yang ada pada iklan tersebut.
Wardah
Wardah sebagai brand kecantikan lebih memilih mengadakan campaign dengan vending machine saat memperkenalkan koleksi lipstik terbaru di Stasiun MRT Bundaran HI.
Tidak hanya sekadar mengenalkan produk, cara ini ternyata juga bisa dilakukan untuk meningkatkan brand experience pada pelanggan.
Hal itu Wardah lakukan dengan menghadirkan rangkaian kegiatan seru lewat campaign yang mereka lakukan. Dalam campaign tersebut, setiap pelanggan yang datang ke booth Wardah di Stasiun MRT Bundaran HI akan mendapatkan misi.
Bagi mereka yang ingin mendapatkan kesempatan untuk berfoto secara gratis di photobox, maka diwajibkan untuk membeli produk Wardah di vending machine dan membuat konten Instagram Story.
Bahkan, setiap pembelian produk lipstik Wardah melalui vending, pelanggan akan mendapatkan bonus berupa compact mirror yang sangat bermanfaat untuk berdandan.
Meningkatkan brand experience dengan cara yang Wardah lakukan memiliki manfaat tersendiri. Dengan cara itu, brand dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi, mengingat ada banyak kalangan yang memadati area Stasiun MRT.
Selain itu, rangkaian kegiatan yang dilakukan juga turut mendatangkan pengalaman interaktif yang tidak terlupakan di benak pelanggan.
Kemudian, promosi dengan menggunakan vending machine juga terbilang efektif. Pasalnya, tanpa butuh toko fisik yang besar, vending machine sudah cukup meyakinkan pelanggan untuk langsung membeli dan mendapatkan produk di waktu yang bersamaan.
Cerita lebih lengkapnya tentang Wardah yang menggunakan vending machine dalam kegiatan campaign untuk meningkatkan brand experience dapat kamu baca dengan klik tombol di bawah ini!
Kamu juga bisa lho meningkatkan brand experience seperti Wardah yang menggunakan vending machine dalam kegiatan campaign mereka. Kamu bisa mempelajari lebih detail tentang mesin vending melalui artikel #smartvenpedia berikut ini.
Indikator Keberhasilan Brand Experience
Terakhir, kamu juga wajib tahu indikator yang menentukan keberhasilan cara-cara brand experience yang telah kamu lakukan. Berikut indikator keberhasilan brand experience yang harus kamu ketahui.
Metrik Kuantitatif
Indikator keberhasilan brand experience dari segi metrik kuantitatif terdiri dari:
Net Promoter Score (NPS): Mengukur seberapa besar kemungkinan pelanggan dapat merekomendasikan brand-mu kepada orang lain.
Customer Satisfaction Score (CSAT): Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang dihadirkan brand milikmu.
Customer Effort Score (CES): Ini tentang mengukur seberapa mudah pelanggan dalam menyelesaikan masalah atau mendapatkan bantuan tentang produk dari brand milikmu.
Repeat Purchase Rate: Mengukur seberapa sering pelanggan melakukan pembelian secara berulang.
Lifetime Value (LTV): Mengukur total pendapatan yang dihasilkan oleh seorang pelanggan selama masa hidupnya sebagai pelanggan.
Metrik Kualitatif
Beda dari kuantitatif, berikut indikator keberhasilan brand experience bila dilihat dari sisi metri kualitatif:
Analisis Sentimen Media Sosial: Menganalisis sentimen positif, negatif, maupun netral terhadap brand-mu di media sosial.
Survei Mendalam: Lakukanlah survei untuk menggali lebih dalam mengenai pengalaman pelanggan, termasuk emosi, persepsi, dan harapan mereka terhadap brand-mu.
Focus Group: Mengadakan diskusi secara kelompok untuk mendapatkan umpan balik secara langsung dari pelanggan.
Customer Journey Mapping: Memetakan seluruh perjalanan pelanggan untuk mengidentifikasi bagian atau titik-titik sentuh mana yang perlu ditingkatkan.
Demikianlah rangkuman informasi tentang arti, elemen, manfaat, dan contoh nyata brand experience yang wajib kamu tahu. Dengan memahami informasi di atas, maka akan memudahkan kamu untuk meningkatkan brand experience terhadap brand-mu sendiri.
Nah, kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik lainnya di kanal resmi Smartven, seperti blog di situs resmi Smartven, media sosial Instagram, dan YouTube. Sampai jumpa di artikel menarik berikutnya!
Comments