top of page

Definisi O2O Channel & Contoh O2O yang Wajib Kamu Tahu!


Blog Header O2O Channel




Berbelanja sekarang semakin mudah dengan maraknya konsep O2O yang diterapkan pada berbagai jenis jasa dan produk yang dijual. Apa sebenarnya O2O ini dan seperti apa penerapannya dalam bisnis? Baca selengkapnya di artikel ini, yuk!


Apa itu O2O?

O2O merupakan singkatan dari online-to-offline. O2O adalah proses belanja secara online untuk kemudian diambil pada toko offline atau pick up point.


Konsep ini memungkinkan para konsumen untuk memilih dan membayar produk yang ingin dibeli secara online. Produk yang sudah berhasil dipesan dapat langsung diambil di tempat yang sudah dipilih.


Biasanya waktu yang digunakan untuk mengambil produk lebih cepat dibandingkan dengan menunggu pengiriman dengan kurir.


Dalam beberapa kasus, O2O dapat berarti offline-to-online, dengan konsep konsumen berbelanja di sebuah toko khusus dengan katalog yang tersedia. Produk kemudian dikirimkan ke alamat yang dituju tanpa repot membawa produk yang dibeli.


Apa tujuan O2O?

Tujuan O2O adalah agar konsumen semakin dekat dengan produk atau jasa yang dijual oleh berbagai jenis bisnis.


Harapannya, jika produk secara mudah dan nyaman dapat diakses oleh calon konsumen secara online, maka besar kemungkinan muncul adanya ketertarikan untuk mencoba atau melihat produknya pada toko offline.


Apa manfaat O2O?

Berbelanja secara online menawarkan kenyamanan bertransaksi dari mana saja. Sedangkan belanja offline memberikan kepuasan saat melihat langsung produknya. Saat digabung, keduanya akan memberikan banyak manfaat. Berikut manfaat dari O2O channel.


Meningkatkan brand awareness

Penerapan O2O biasanya menggunakan sebuah aplikasi khusus yang berkaitan dengan brand tersebut. Melalui aplikasi ini, konsumen akan semakin mengenali branding dari produk yang dijual, baik dari logo, warna, sampai jenis produk yang dijual.


Jika aplikasi semakin sering digunakan untuk berbelanja, maka brand awareness pun akan meningkat.


Meningkatkan jangkauan terhadap konsumen

Tidak jarang konsumen selalu ingin tahu lebih jauh mengenai produk apa saja yang dijual pada sebuah toko. Adanya O2O dapat menjangkau konsumen lebih banyak melalui promosi online dari katalog produk yang dapat dijelajah.


Saat tertarik dengan suatu produk, konsumen akan memahami produk lebih dalam tanpa harus mendatangi toko offline, yang nantinya dapat membuat mereka membeli produk tersebut.


Menghemat biaya

Saat berbelanja online, akan ada biaya pengiriman ke berbagai alamat. Melalui konsep O2O, pemilik bisnis dapat menghemat biaya ini karena produk bisa dikirim secara massal langsung ke toko atau pick up point.


Selain lebih murah, transaksi pun lebih cepat karena hanya memakan waktu dalam hitungan jam saja.



Jenis bisnis apa yang bisa memakai O2O?

O2O ini sendiri memang sudah banyak bermunculan akhir-akhir ini. Banyak sekali jenis bisnis yang bisa menggunakan konsep online-to-offline, mulai dari bisnis skala besar sampai yang kecil sekalipun.


O2O dapat mendongkrak online presence dari sebuah bisnis, yang bersifat mendukung toko fisik mereka.


Di Indonesia, bisnis seperti apparel, makanan cepat saji, buku, kosmetik, sampai obat-obatan pun sudah banyak ditemukan menggunakan konsep O2O.


Cara menerapkan O2O

Penerapan O2O ini pun juga perlu dilakukan dengan baik. Berikut adalah berbagai cara untuk menerapkan O2O pada bisnis.


Menentukan objektif

Dalam menggunakan O2O, tentukan dulu objektif yang ingin dicapai. Misalnya jika sebuah bisnis belum memiliki online presence, website atau aplikasi dapat membantu penjualan dibanding O2O.


Sebaliknya, jika sudah memiliki online presence, atur penjualan dengan menggunakan metrics atau indikator yang sudah ada agar O2O dapat berjalan lebih optimal.


Brainstorm strategi

Lakukan diskusi pada tim untuk meningkatkan konsep O2O pada bisnis. Misalnya dengan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul saat konsumen sedang bertransaksi, melakukan audit website, atau menjalankan simulasi berbelanja dengan O2O.


Mengukur kesuksesan

Berbagai strategi yang diterapkan juga membutuhkan tolak ukur kesuksesan. Kenali alur belanja atau tren konsumen yang dapat membentuk indikator suksesnya strategi O2O pada bisnis.


Visualisasikan perubahan pola dalam penjualan dengan tim yang terkait untuk menentukan apa saja yang menjadi faktor kesuksesan O2O ini.


Melakukan perubahan jika dibutuhkan

Kemudian, dari data yang sudah dikumpulkan, dapat diaplikasikan pada bisnis dengan mengevaluasi dan memperbaiki goals yang sudah ada.


Misalnya jika ada sebuah post pada media sosial yang meningkatkan penjualan secara offline, buat post yang serupa atau lakukan analisis efek yang terjadi pada konsumen.


Contoh O2O

Seperti yang sudah disebutkan, kehadiran O2O di Indonesia bukanlah hal yang baru. Berikut adalah berbagai contoh O2O mulai dari makanan cepat saji, apparel, obat-obatan sampai peralatan rumah tangga.


Burger King App

O2O Burger King Apps

Makanan cepat saji yang identik dengan burgernya ini, menggunakan aplikasi khusus yang dinamai Burger King Indonesia.


Konsumen dapat memilih gerai Burger King terdekat dan membeli makanan dan minuman yang diinginkan dengan berbagai promosi yang tersedia.


Aplikasi ini juga memungkinkan konsumen untuk bertransaksi secara mandiri bahkan saat berada di dalam gerai Burger King.


Uniqlo App

O2O Uniqlo Apps

Brand apparel asal Jepang ini meluncurkan aplikasi khusus untuk berbelanja yaitu UNIQLO ID. Berbagai produk yang dijual pada toko offline Uniqlo dapat dipilih oleh konsumen.


Aplikasi ini juga memunculkan ketersediaan produk tersebut di cabang Uniqlo terdekat dari konsumen, untuk memungkinkan offline pick-up.


Konsep O2O tidak hanya terbatas pada online-to-offline saja, lho!

Berbelanja secara offline lalu produk dikirimkan ke alamat rumah, atau offline-to-online juga memungkinkan seperti Bodypack yang menggunakan konsep offline to online disini.


Watsons App

O2O Watsons Apps

Drugstore yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia ini juga menerapkan konsep O2O melalui aplikasi Watsons ID. Tidak hanya kosmetik, obat-obatan over-the-counter pun juga dijual pada aplikasi ini.


Konsumen tinggal memilih cabang Watsons terdekat untuk menemukan produk apa saja yang tersedia. Jika sudah berhasil melakukan transaksi, produk dapat diambil hanya dalam waktu 1 jam.



IKEA Pick Up Point

O2O Ikea Pick Up Point

Produk-produk IKEA yang berkualitas dengan harga terjangkau membuat konsumen sering berbelanja online melalui website-nya. Agar semakin mudah dijangkau, IKEA hadir dengan konsep O2O yang dapat menghemat biaya pengiriman.


Konsumen yang sudah berbelanja secara online dapat memilih IKEA Pick Up Point terdekat untuk mengambil produk mereka.


Selain menerapkan konsep O2O, IKEA Pick Up Point juga menghadirkan sebuah vending machine untuk mempermudah konsumen dalam berbelanja produk sehari-hari seperti alat makan, handuk kecil, dan sebagainya.


Berikut cerita lengkap konsep O2O IKEA Pick Up Point!




Tertarik untuk mengembangkan konsep O2O ini dengan vending machine untuk bisnis kamu? Konsultasikan ide-ide bisnis kalian dengan tim Smartven melalui tombol di bawah ini.


Kunjungi juga website Smartven, Instagram, dan YouTube untuk informasi lainnya. Stay healthy and see you soon!





Comments


Baca Blog Lainnya

bottom of page