Interactive Marketing: Definisi, Jenis, & Contohnya
Semakin banyaknya jenis bisnis yang bermunculan akhir-akhir ini juga membuat strategi marketing terus berkembang. Salah satunya adalah adalah interactive marketing.
Apa ya, yang membedakan interactive marketing dengan strategi marketing lainnya?
Yuk, simak pengertian, jenis, contoh, kelebihan hingga kekurangan dari interactive marketing di artikel ini!
Apa yang dimaksud interactive marketing?
Berdasarkan translasi dari bahasa Inggrisnya, interactive marketing atau marketing interaktif merupakan jenis marketing yang melibatkan interaksi dengan pelanggan atau konsumen secara langsung.
Interactive marketing adalah sebuah metode pemasaran yang memungkinkan interaksi dua arah dari pelanggan dengan brand. Biasanya, strategi ini sering ditemui di media sosial, email, website sampai aplikasi khusus brand yang ada di ponsel.
Apa tujuan dari interactive marketing?
Interactive marketing ini umumnya bertujuan untuk mendekatkan sebuah brand kepada konsumen.
Karena memanfaatkan kebiasaan berbelanja konsumen, interactive marketing ini memungkinkan para brand untuk memahami konsumen sehingga dapat dengan langsung memenuhi kebutuhan yang ada, bahkan yang bersifat urgent sekalipun.
Interaksi konsumen dengan brand pun akan semakin terjalin dengan baik, lho!
Interactive marketing juga memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan untuk konsumen, yang membuat bertransaksi menjadi lebih personal dan semakin optimal.
Apa kelebihan interactive marketing?
Dari definisi dan tujuannya, interactive marketing terdengar memiliki banyak kelebihan, ya? Berikut adalah beberapa kelebihan dari interactive marketing:
Menarik perhatian audiens
Adanya komunikasi dengan audiens yang unik dapat membentuk rasa ingin tahu terhadap sebuah brand. Dari sini, interactive marketing secara aktif menarik perhatian audiens dan juga mengetahui apa saja yang sedang dibutuhkan oleh konsumennya.
Membangun interaksi personal dengan audiens
Faktor komunikasi dua arah yang terjadi pada interactive marketing membuat interaksi antar konsumen dengan brand semakin personal.
Adanya interaksi yang bersifat rutin seperti menyapa audiens di media sosial, konsumen akan merasa semakin dekat dengan brand layaknya berkomunikasi dengan teman.
Membantu konversi penjualan
Menerapkan strategi marketing yang dipersonalisasi akan menemukan audiens yang tepat di waktu yang tepat juga.
Misalnya, keberadaan sebuah interactive marketing yang membutuhkan data tanggapan dari konsumen dapat dijadikan segmentasi untuk penjualan produk tertentu.
Konversi penjualan pun akan sesuai dengan target yang diharapkan karena menggunakan data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Apa kekurangan interactive marketing?
Setiap strategi marketing tentunya memiliki dua sisi. Berikut adalah kekurangan dari interactive marketing yang mungkin terjadi dalam dunia bisnis.
Bujet yang tidak sedikit
Menjalankan strategi marketing yang bersifat online atau mengandalkan internet ternyata tetap membutuhkan biaya yang cukup besar. Keberadaan teknologi yang digunakan juga harus sebanding dengan sumber daya manusia yang menjalankannya.
Interactive marketing membutuhkan training khusus untuk staff agar dapat secara efektif menggunakan software yang dipakai sampai menentukan mapping dari persona konsumen.
Memakan waktu banyak
Secara teori, memang pemetaan kebutuhan konsumen agar sesuai dengan target terdengar mudah dijalankan.
Namun, untuk mencapai tahapan tersebut diperlukan proses yang tidak sebentar. Diperlukan adanya pengumpulan data dan juga evaluasi secara berkala.
Mengharuskan komunikasi intens dengan audiens
Sayangnya, interactive marketing memang harus bergantung pada sisi aktif berkomunikasi dari audiens. Seringkali konsumen enggan mengisi data diri ataupun berinteraksi langsung dengan brand tersebut.
Contohnya dengan adanya kuesioner atau polling yang perlu diisi, cukup besar kemungkinan para audiens untuk tidak menuliskan komentarnya.
Jenis interactive marketing
Tanpa sadar, pengguna aktif internet sering berhadapan dengan interactive marketing. Mulai dari saat menggunakan aplikasi di ponsel, sampai saat membuka website untuk membaca sebuah artikel. Berikut adalah beberapa jenis interactive marketing yang sering ditemukan.
Quiz, survey, dan poll
Pernah mengisi sebuah survey untuk restoran yang diberikan setelah membayar? Atau mengikuti quiz yang ada di Instagram story? Ini adalah beberapa jenis dari interactive marketing.
Di era digital ini, bentuk survey, quiz atau polling banyak ditemui dalam bentuk digital seperti kode QR yang bisa di-scan untuk mengisi. Bahkan tidak jarang untuk menarik perhatian, ada hadiah yang ditawarkan bagi konsumen yang beruntung, lho!
Chatbot
Mirip dengan chatting, chatbot ini digunakan untuk berinteraksi langsung dengan brand pada sebuah website atau aplikasi. Biasanya, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan atau FAQ.
Namun, agar lebih interaktif, dikemas dalam bentuk chatbot yang sudah diisikan beberapa pertanyaan yang dapat dipilih.
Calculator
Penggunaan kalkulator untuk menghitung nominal angka memang sudah ditemukan pada aplikasi ponsel. Pada interactive marketing, penghitungan khusus yang berhubungan dengan bidang tertentu akan menambah keingintahuan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Misalnya, penggunaan kalkulator untuk menghitung keuntungan dari penjualan seperti business calculator. Pelajari lebih lanjut mengenai business calculator ini pada Online Course Memulai Bisnis Vending Machine.
Video interaktif
Menggunakan video untuk berinteraksi dengan konsumen merupakan salah satu jenis interactive marketing.
Video yang membuat audiens untuk berpartisipasi mengisi komentar atau mengikuti ajakan like dan subscribe akan meningkatkan komunikasi dua arah yang bersifat engaging.
Gamification
Banyak aplikasi dan e-commerce yang memanfaatkan gamification saat bertransaksi. Fitur-fitur menarik layaknya sedang bermain game tentunya menarik perhatian konsumen untuk berinteraksi secara lebih menyenangkan.
Contoh interactive marketing
Lalu, apa saja contoh dari interactive marketing? Chatbot pada website, survey iklan di video YouTube, sampai fitur pada vending machine adalah beberapa contohnya.
Chatbot di website
Seperti pengertiannya di jenis interactive marketing, sebuah chatbot dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan konsumen kepada brand. Chatbot juga terkadang mempunyai staf khusus yang bisa menjawab pertanyaan konsumen secara real-time.
Beberapa website dan marketplace memiliki fitur untuk menyimpan percakapan dari chatbot sehingga memudahkan konsumen dan brand untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Survey di iklan YouTube
Saat menonton sebuah video YouTube, akan muncul iklan yang diselipkan di antara video. Terkadang iklan yang muncul akan berupa survey yang sudah dipersonalisasi sesuai dengan kebiasaan audiensnya.
Contoh dari survey ini adalah produk mana yang pernah digunakan atau aplikasi streaming musik mana yang pernah di-install di ponsel.
Kalkulator BMI
Penggunaan kalkulator pada interactive marketing juga berguna untuk menentukan produk mana yang cocok. Kalkulator BMI atau Body Mass Index, misalnya.
Pada aplikasi kesehatan, konsumen dapat mengisikan data berat dan tinggi badan untuk memahami kondisi tubuh mereka.
Berdasarkan hasilnya, produk suplemen kesehatan atau tipe diet seperti apa yang baik untuk konsumen pun dapat ditentukan.
Daftar happiness index perusahaan
Sebuah perusahaan pun dapat mendaftar pada Happiness Index Perusahaan Indonesia untuk berinteraksi dengan karyawannya. Di website ini, karyawan dapat memberi ulasan dan voting.
Data ranking yang ditampilkan merupakan rating dan jumlah ulasan yang diberikan karyawan, jumlah karyawan baru dalam 3 bulan terakhir, dan total karyawan.
Marketing campaign pada vending machine
Tidak kalah dengan interactive marketing secara online, vending machine pun dapat menawarkan interactive marketing yang menarik. Marketing campaign pada vending machine melibatkan layar sentuh yang melibatkan partisipasi dari audiens.
Meskipun tidak dilakukan secara dua arah, brand dapat menggunakan vending machine untuk memberikan hadiah menarik melalui dispense box yang ada.
Misalnya pada event khusus Valentine yang diadakan SilverQueen. Memanfaatkan gamification, pengunjung dapat mengisi data dan bermain roulette untuk mendapatkan coklat gratis.
Vending machine juga bisa menunjukkan video interaktif ke audiens. Seperti yang digunakan oleh OCTOVending dengan konsep video mengajak konsumen untuk melakukan pembelian pada vending machine dengan pembayaran cashless yang mudah.
Tertarik menerapkan interactive marketing menggunakan vending machine? Konsultasikan ide bisnismu menggunakan vending machine dengan tim Smartven melalui tombol di bawah.
Lihat juga website Smartven, Instagram, dan YouTube untuk informasi lainnya. Stay healthy and see you soon!
yuda