Inovasi Bisnis Digital untuk Kemudahan Warga Desa Mangunjaya Bandung
Saat ini, kita sudah sangat akrab dengan pembayaran digital. Hampir semua tagihan untuk kebutuhan sehari-hari sudah bisa terselesaikan hanya dengan satu klik saja di layar gadget. Pilihan aplikasi pembayarannya pun sangat beragam dan menyediakan berbagai layanan. Dari membeli token listrik, pajak, BPJS, pulsa dan kuota internet, top up untuk game, sampai membayar kopi saat lagi nongkrong di kafe, dan masih banyak lagi transaksi yang bisa diselesaikan secara digital. Bahkan, sekarang ini muncul istilah ‘manusia-manusia cashless’ untuk orang yang pergi kemana-mana hanya membawa handphone atau kartu kredit, tanpa memegang sepeserpun uang tunai. Perkembangan media pembayaran digital ini meningkat pesat ketika adanya pandemi COVID-19 lalu, dimana sebagian besar ritel tidak menerima pembayaran cash demi alasan keamanan. Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia saat ini, menyampaikan bahwa pembayaran digital ini akan sangat mendukung dalam hal dimensi pariwisata yaitu Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE), yang efeknya akan meningkatkan perekonomian negara. Sudah jelas bahwa transaksi non-tunai ini lebih sehat dan aman karena tidak perlu kontak fisik langsung. Mesin juga sudah jelas lebih teliti. Human error dalam perhitungan uang kembalian misalnya, pasti akan semakin jarang terjadi.
Beberapa tahun yang lalu, mengingat memori-memori masa muda, paling tidak sekali, kita pasti pernah mengisi pulsa melalui counter di dekat rumah. Ada juga saat-saat kita belajar membayar pajak dan tagihan PLN dengan datang langsung ke kantor atau mitra layanannya, menunggu antrian yang panjang untuk selanjutnya mendapatkan struk yang akan dicetak oleh penjaga sebagai bukti pembayaran. Kenangan yang menyenangkan memang, tapi kalau dirindukan, nggak dulu deh. Proses seperti itu menghabiskan banyak waktu. Oleh karena begitu efisiennya pembayaran digital sekarang ini membuat pemerintah dan seluruh perusahaan pembayaran digital begitu gencarnya berusaha untuk memperluas jangkauan, terutama untuk pedesaan dan daerah-daerah kecil.
Kurangnya Akses
Walaupun banyak masyarakat pedesaan yang sudah melek akan teknologi dan tidak lagi bergantung pada transaksi tunai, sayangnya akses untuk melakukan pengisian ‘uang digital’ masih terbilang cukup sulit. Biasanya kita melakukan top up saldo di minimarket modern terdekat yang tersebar dimana-mana. Tetapi, untuk lingkungan pedesaan yang masih asri dimana masih dapat ditemukan delman lewat depan rumah tiba-tiba di siang hari, minimarket seperti ini terkadang cukup jauh jaraknya. Selain minimarket, pengisian pun bisa mudah dilakukan dengan mobile banking. Namun, menurut data dari Google Temasek e-Conomy SEA 2019, terdapat 92 juta penduduk dewasa di Indonesia yang belum punya akses ke sektor perbankan. Tentunya akan menyulitkan untuk melakukan proses pembayaran digital kedepannya. Bayangkan ketika di malam hari token listrik dan kuota internetmu habis. Parahnya lagi, saldo di aplikasi pembayaran pun sudah tipis sekali. Rumah gelap, kuota tidak ada, mau top up tapi minimarket jauh letaknya, perasaan bingung rasanya sudah tidak karuan. Belum lagi penderitaan biasanya akan ditambah dengan omelan orang rumah yang mengatakan ‘tuh kan, kenapa nggak diisi dari kemarin-kemarin aja sih’.
Terobosan Cerdas Menuju Digitalisasi Desa
Masyarakat di Desa Mangunjaya di Kecamatan Arjasari, Bandung, sekarang sudah tidak perlu khawatir lagi dengan masalah-masalah yang sudah diceritakan tadi. Toko WHS yang terletak di desa ini awalnya memang tampak seperti minimarket pada umumnya, dengan rak berisi berbagai snack, minuman, maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Setelah didatangi, akan tampak perbedaan besar yang membuat toko ini mencolok di tengah deretan rumah-rumah. Membuat strategi bisnis yang cerdas, Toko WHS telah bekerja sama dengan Smartven untuk meletakkan smart vending machine di tokonya. Terlihat spanduk besar yang bertuliskan berbagai layanan produk digital yang dijual oleh toko ini. Mesin ini yang selanjutnya akan mempermudah warga sekitar untuk melakukan segala transaksi digital secara cepat. Pembayaran pulsa, kuota internet dari banyak provider, wi-fi, PLN, aplikasi digital payment seperti GoPay, OVO, DANA, Link Aja, sampai pengisian saldo e-toll dan e-money bisa dilayani. Dengan bill acceptor yang dapat menerima uang tunai, pemilik toko pun menjadi lebih mudah mengatur sistem pembayaran.
Melayani 24 Jam
Pada awalnya, toko WHS telah melakukan inovasi ini melalui sebuah komputer yang diletakkan di meja. Pembayaran akan dilakukan dengan menaruh uang di semacam ‘kotak amal’. Layanan ini tidak pernah tutup biarpun toko hanya dijaga dari jam 9 pagi hingga 8 malam. Tentunya cukup berisiko mengingat tingkat keamanan yang rendah. Padahal, peminat layanan ini terbilang banyak di Desa Mangunjaya. Apalagi, lingkungannya masih kental dengan budaya pedesaan, dikelilingi sawah dan perumahan penduduk. Prospek yang dimiliki toko WHS ini tentunya sangat baik, makanya pemilik toko akhirnya memutuskan untuk melakukan pengembangan bisnis melalui penjualan dengan smart vending machine. Transaksi akan jauh lebih aman dan toko tetap dapat melayani warga selama 24 jam. Warga tidak perlu pergi jauh untuk mengisi saldo terutama di keadaan-keadaan darurat.
Selain menjual produk digital, smart vending machine ini juga menjual berbagai makanan dan minuman di dalamnya. Ketika ada warga yang ingin mencari cemilan di pagi buta atau malam hari dimana toko tradisionalnya sudah tutup, pasti akan dipermudah karena mesin ini hidup tiap saat. Mesin Smartven ini merupakan mesin tipe SV22 yang dilengkapi dengan layar sentuh 22 inci yang tentunya tampak mencolok. Ditambah pula badan mesin dengan desain yang dapat dikustomisasi ini ikut menambah kesan modern dan canggih dari toko tersebut. Di tengah jam-jam mendesak kehabisan kuota ataupun listrik, mesin akan tampak seperti secercah cahaya penyelamat yang mempermudah kehidupan warga setempat.
Toko WHS yang mengusung konsep baru dalam dunia ‘warung’ ini dengan menjual produk digital dan berbagai minuman juga makanan melalui Smartven tentunya dapat menjadi inspirasi bagi toko-toko di daerah lainnya. Harapannya, dengan semakin majunya teknologi dewasa ini, pedesaan dan banyak daerah lainnya akan semakin berkembang dan mendapat kemudahan akses untuk melakukan transaksi non-tunai. Kalau kamu ingin tokomu menjual produk menggunakan smart vending machine atau punya ide bisnis yang dapat dikembangkan dengan mesin ini, kamu bisa menghubungi Smartven untuk konsultasi lebih lanjut dengan klik tombol di bawah. Kamu juga bisa baca lebih lanjut di website Smartven atau melihat Instagram kami untuk informasi lainnya. Selamat berinovasi dan sampai jumpa kembali!
Comments