top of page
Juan Dwi Satya

Solopreneur: Definisi, Contoh, dan Tips yang Wajib Kamu Tahu!


Blog header Solopreneur: Definisi, Contoh, dan Tips yang Wajib Kamu Tahu!

Suka bekerja mandiri dan punya banyak ide bisnis yang mau dilakukan? Bisa jadi solopreneur adalah jalan profesi kamu yang sebenarnya. Eits, profesi solopreneur selama ini sudah sangat berkembang, lho.


Saat ini, tidak sedikit orang, termasuk generasi muda, yang akhirnya memilih jalur kariernya sebagai seorang solopreneur


Nah, jika kamu tertarik ingin berkarier di bidang ini, ketahui dulu definisi, kelebihan, kekurangan, contoh, dan tips sukses menjadi solopreneur lewat rangkuman informasi yang sudah tim Smartven siapkan berikut ini!


Bisnis Vending Machine


Apa Definisi Solopreneur?

Istilah solopreneur selama ini memang terdengar masih cukup asing bagi sebagian orang, terutama yang awam di dunia bisnis. Lalu, apa sebenarnya solopreneur?


Menurut ensiklopedia Merriam-Webster yang dikutip dari situs uschamber.com, solopreneur adalah orang yang mengatur, mengelola, dan menanggung risiko suatu bisnis atau perusahaan tanpa adanya bantuan dari mitra.


Dalam bahasa sederhananya, solopreneur adalah pengusaha tunggal yang bekerja secara mandiri, tanpa mempekerjakan karyawan atau anggota tim lainnya.


Apa Perbedaan Solopreneur, Freelancer, dan Entrepreneur?

Selain istilah solopreneur, ada pula istilah freelancer dan entrepreneur. Ketiga istilah itu memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda.


Solopreneur dan entrepreneur sangat berbeda. Solopreneur sendiri sangat fokus dalam menghadirkan produk atau karya secara mandiri. Sedangkan entrepreneur menjalankan bisnis bersama timnya untuk menghadirkan produk atau karya.


Sementara itu, orang terkadang sering bingung antara solopreneur dengan seorang freelancer. Hal itu karena terjadi banyak kesamaan dalam beberapa kasus. 


Secara umum, solopreneur adalah pemilik bisnis yang menjalankan bisnisnya sendiri, sementara freelancer adalah orang yang bekerja untuk proyek atau bisnis.



Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Solopreneur

Jika kamu ingin menjadi solopreneur, maka perlu ketahui dulu kelebihan dan kekurangannya. Ini sangat penting agar kamu bisa mempertimbangkan semua hal yang berkaitan dengan solopreneur.


Kelebihan Menjadi Solopreneur

Meski dilakukan seorang diri tanpa bantuan tim, menjadi solopreneur ternyata memiliki banyak kelebihannya. Lalu, apa saja sih kelebihan menjadi seorang solopreneur?


Memiliki Fleksibilitas dan Tingkat Otonomi yang Tinggi

Jika kamu ingin memiliki fleksibilitas dalam hal bekerja, maka solopreneur bisa menjadi jawabannya. Pasalnya, ketika kamu memilih menjadi seorang solopreneur, maka kamu bisa bebas mengatur jam kerjanya.


Tentunya, jam kerja yang fleksibel bisa mengurangi rasa stres dan kelelahan. Tidak hanya itu, studi dari University of Minnesota juga menemukan kalau pengaturan jam kerja yang fleksibel juga bisa membuat kepuasan kerja lebih tinggi, dan meningkatkan kesehatan, lho!


Selain soal fleksibilitas, menjadi solopreneur juga memiliki hak otonomi atau kendali penuh yang tinggi terhadap bisnis sendiri. 


Lantaran kamu bekerja tanpa tim, otomatis kamu bisa mengatur penuh keputusan bisnis dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai yang kamu junjung sendiri.


Menariknya, dikutip dari laman Solopreneurs AI, survei yang dilakukan Freshbooks menunjukkan sebanyak 97 persen responden menyebut memiliki hak otonomi menjadi alasan utama bagi orang-orang memutuskan untuk menjadi solopreneur.


Keuntungan Sepenuhnya Milik Pribadi

Bekerja secara mandiri sudah pasti membuat seorang solopreneur memiliki keuntungan sepenuhnya dari pendapatan yang didapatkannya.


Hal ini karena solopreneur tidak membagikan keuntungan yang dimiliki dari pendapatan kepada tim atau karyawan lain.


Kekurangan Menjadi Solopreneur

Menjadi seorang solopreneur tidak selalu merasa untung setiap hari. Ada kalanya, seorang solopreneur menemui kesulitannya tersendiri. Adapun kekurangan menjadi solopreneur, antara lain:


Tidak Memiliki Tim

Salah satu kekurangan yang tampak nyata dari seorang solopreneur adalah tidak memiliki tim yang bisa diajak untuk bekerja sama.


Lantaran bekerja sendirian, otomatis solopreneur sering kali harus mengambil banyak peran dalam menjalankan bisnisnya. Peran itu mencakup pemasaran, penjualan, hingga pengambilan keputusan untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi dalam bisnis.


Jika tidak kuat bekerja sendirian, seorang solopreneur bisa merasakan beban kerja yang luar biasa berat. Imbasnya, dia bisa kesulitan dalam mencapai work-life balance.


Harus Update dengan Teknologi Terkini

Tidak hanya soal urusan pemasaran dan penjualan sebuah produk atau karya, seorang solopreneur juga wajib update dengan teknologi terkini jika ingin bisnis yang dimilikinya dapat bergerak maju ke depan.


Kehadiran teknologi sudah pasti akan mempermudah solopreneur dalam menjalankan usahanya. Sebaliknya, dia bisa merasa sangat kerepotan jika bisnis usahanya dilakukan secara manual tanpa bantuan teknologi.


Contoh Bisnis untuk Solopreneur

Saat ini sudah ada banyak contoh bisnis untuk solopreneur. Jika kamu memang benar-benar tertarik menjadi solopreneur, maka wajib tahu dulu soal bisnis apa saja yang bisa dilakukan secara mandiri. Berikut contoh bisnis untuk solopreneur:


Konsultan Digital Marketing


Konsultan Digital Marketing

Perlu kamu ketahui, seorang konsultan bisa menghasilkan uang dengan cara menawarkan keahlian maupun pengetahuan mereka tentang bidang tertentu.


Nah, untuk dapat menjadi seorang konsultan digital marketing, kamu harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu seperti memilih target pasar yang disasar, pikirkan cara membangun jaringan, hingga mendapatkan sertifikasi tentang marketing.


Jangan lupa, berikan kesan positif kepada orang lain yang menjadi klien dari bisnis konsultan digital marketingmu. Hal itu bisa berdampak pada reputasimu sebagai seorang konsultan.


Affiliate Marketer


Affiliate Marketer

Affiliate marketer bisa juga menjadi salah satu contoh bisnis solopreneur lainnya. Affiliate marketer adalah seorang yang menyediakan jasa afiliasi untuk menawarkan atau mempromosikan suatu produk.


Nantinya, tugas seorang affiliate marketer adalah memasarkan atau mempromosikan produk dengan cara membagikan tautan pembelian, kode referal, hingga link diskon untuk mengarahkan pengguna ke situs produk tersebut dan melakukan transaksi.


Untuk komisinya, seorang affiliate marketer biasanya mendapatkan komisi dari seberapa banyaknya pengguna yang melakukan transaksi pembelian lewat tautan atau link yang kamu sebarkan.


Bisnis Vending Machine


Bisnis Vending Machine Milik Solopreneur Bu Fela di Sekolah Calvin

Usaha yang satu ini sedang naik daun di kalangan entrepreneur dan cocok banget buat solopreneur yang bekerja sendirian. Menjalankan bisnis vending machine ternyata bisa kamu lakukan seorang diri.


Dengan menggunakan smartphone atau laptop, para solopreneur ini bisa mengecek penjualan, stok produk, dan juga status mesin melalui Cloud Management System (CMS) yang sudah terintegrasi dengan vending machine.


Contoh solopreneur yang menggunakan vending machine adalah seorang mompreneur bernama Bu Fela. Ibu Fella memiliki ide untuk menempatkan vending machine pada gedung sekolah anaknya yang memang membutuhkan fasilitas minimarket.


Seluruh kegiatan berbisnis vending paralel dengan kegiatannya bersama keluarga. Mulai dari belanja produk hingga refill mesin dilakukan sendiri. 


Ketika berada di luar kota, Ibu Fella bisa meminta bantuan saudara untuk bantu melakukan refill dan juga tetap bisa mengecek status mesin dari jauh berkat adanya CMS.


Pelajari lebih lanjut tentang vending machine Smartven di artikel lainnya pada #smartvenpedia dengan klik tombol di bawah ini!



Ingin langsung konsultasi menggunakan vending machine sebagai Solopreneur seperti Bu Fela? Kamu bisa langsung klik button di bawah untuk konsultasi dengan tim Smartven!



Menjual Produk Digital


Menjual Produk Digital

Seorang solopreneur juga bisa menjalankan bisnisnya dengan menjual produk-produk dalam bentuk digital. Saat ini, produk digital sudah banyak jenisnya, seperti template design grafis, video tutorial dan kursus, e-book tutorial, gambar digital, dan masih banyak lagi.


Jika kamu tertarik untuk menjual produk secara digital, maka tinggal disesuaikan kembali dengan keahlian yang kamu miliki atau kuasai. Semakin bagus produk digital yang kamu hasilkan, peluang terjualnya produk pun bisa semakin besar.


Bisnis Online


Bisnis Online

Menjalankan bisnis online juga bisa dilakukan oleh seorang solopreneur. Ide ini sangat cocok untuk kamu yang termasuk suka membuat sebuah barang seperti perhiasan, pakaian, hingga karya seni seperti patung atau lukisan, dan lain sebagainya.


Sebelum mulai menjual produk, kamu wajib menentukan terlebih dulu soal barang apa yang ingin kamu buat dan pasarkan. Jangan lupa, pertimbangkan pula seberapa besar barang tersebut diminati orang-orang.


Tips Sukses Menjadi Solopreneur

Memulai karier sebagai solopreneur bisa dibilang memang tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Pastinya kamu akan menemukan berbagai tantangan yang bisa menghadang kemajuanmu. Untuk itu, kamu bisa mengikuti tips sukses menjadi solopreneur berikut!


Membangun Brand dan Identitas Bisnis

Supaya kamu sukses menjadi solopreneur, jangan lupa untuk perhatikan brand dan identitas bisnis milikmu. Perlu kamu ketahui, membangun brand dan identitas sangat penting karena itu bisa membuat kamu berbeda dan lebih menarik dari pesaingmu yang lain.


Untuk dapat membuat brand yang sukses bagi sebuah bisnis, hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah pahami dulu identitas bisnismu. Di tahap ini, kamu harus pahami dengan benar tentang tujuan hingga klien yang menjadi target dari bisnismu.


Membangun brand dini penting supaya kamu bisa melakukan brand development yang baik untuk perusahaan kamu. 


Memanfaatkan Teknologi

Kamu juga harus memanfaatkan teknologi agar bisnis yang kamu buat bisa semakin berkembang. Salah satu bentuk teknologi yang bisa kamu manfaatkan adalah media sosial. 


Lewat memposting konten di media sosial (medsos), kamu bisa lebih mudah memasarkan produk atau karyamu lebih luas lagi.


Nah, agar konten seputar produk yang ingin dipasarkan semakin lebih terencana, kamu bisa mencoba tools seperti Hootsuite untuk menjadwalkan konten di medsos lebih mudah. 


Selain itu, lewat tools tersebut, kamu juga bisa memantau laporan aktivitas atas konten yang kamu posting di media sosial.


Tidak hanya melalui media sosial, kamu juga bisa memanfaatkan teknologi untuk menjual produkmu seperti lewat toko online. Jangan lupa, link produk atau karya yang kamu jual di toko online bisa kamu sebarkan di media sosial agar bisa lebih banyak dilihat orang-orang. 


Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Last but not least, kamu juga perlu mengelola keuangan pribadi dan bisnis. Dikutip dari situs Business Insider, seorang perencana keuangan bersertifikat bernama Rachael Camp menjelaskan bahwa mengelola keuangan dapat dimulai dari hal yang sederhana.


Dalam hal ini, kamu bisa memisahkan antara rekening pribadi milikmu dan rekening bisnis. Menurut Camp, ini adalah awal yang sangat penting bagi seorang solopreneur.


Tidak hanya memisahkan rekening, kamu juga harus mengelola arus kas dalam bisnismu. Menurut situs Side Hustle Weekend, mengelola arus kas sangat penting untuk menjaga bisnis yang kamu miliki tetap bertahan.


Sebaliknya, pengelolaan arus kas yang tidak baik bisa membuat kamu berisiko kehilangan peluang bisnis atau bahkan membuat bisnismu bangkrut.


Pengelolaan arus kas ini meliputi penetapan ketentuan pembayaran, memantau piutang, memantau pengeluaran, hingga memiliki cadangan uang untuk menutupi pengeluaran tidak terduga.


Menjadi seorang solopreneur memang bukanlah sebuah keputusan yang mudah untuk diambil. Semoga informasi dalam artikel ini membantu kamu untuk mengenal lebih dekat dengan solopreneur, ya!


Artikel menarik lainnya seperti ini bisa kamu temukan dalam blog Smartven, lho. Jangan lupa, cek pula website Smartven, Instagram, dan YouTube untuk informasi menarik lainnya. See you!


Commentaires


Baca Blog Lainnya

bottom of page