11+ Cara Bisnis Adaptasi dengan Perilaku Konsumen di Era Modern
Saat ini, dunia bisnis memang bergerak sangat cepat. Perilaku konsumen yang terus berubah karena perkembangan teknologi dan informasi juga turut menuntut bisnis untuk harus lebih adaptif dan inovatif.
Jika tak ingin ketinggalan zaman, bisnis tentunya wajib mampu membaca tanda-tanda perubahan di sekitar mereka dan harus menyesuaikan strategi dengan kebutuhan konsumen yang semakin hari, semakin kompleks.
Kali ini, Smartven bakal ajak kamu untuk mengetahui cara bisnis adaptasi dengan perilaku konsumen di era modern. Yuk, disimak!
Apa Saja Perubahan Perilaku Konsumen di Era Modern?
Sebagai pebisnis, kamu perlu tahu aspek apa saja yang turut mempengaruhi adanya perubahan perilaku konsumen di era modern. Ternyata, ada banyak hal yang dapat membawa pengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen.
Salah satu yang paling mencolok adalah belanja online yang di era modern semakin masif. Lebih jelasnya, ini dia beberapa hal yang dapat membawa perubahan perilaku konsumen di era modern!
Konsumen Lebih Mudah Mengakses Informasi
Kemudahan konsumen dalam mengakses informasi ternyata dapat membuat perubahan perilaku di era modern. Memang tak dapat dipungkiri kalau zaman sekarang konsumen dapat mencari informasi tentang produk atau layanan yang mereka butuhkan hanya lewat internet.
Dengan adanya kemudahan dalam mengakses informasi, konsumen dapat lebih dahulu membaca ulasan, membandingkan harga, hingga mencari rekomendasi produk terbaik sebelum pada akhirnya mereka menjatuhkan pilihan pada salah satu brand.
Secara tak langsung, kemudahan akses informasi membuat konsumen era modern menjadi lebih kritis dan selektif.
Belanja Online Semakin Masif
Di era modern, belanja online seolah sudah menjadi tren yang semakin populer dan disukai oleh banyak konsumen. Lewat kemudahan ini, konsumen dapat membeli produk apa saja tanpa perlu pergi ke toko fisik.
Saat ini, memang sudah ada banyak platform e-commerce yang bisa dimanfaatkan konsumen. Kehadiran mereka tidak hanya membawa kemudahan bagi konsumen saja, tetapi juga menghadirkan berbagai pilihan produk dengan harga yang bersaing.
Media Sosial Menjadi Inspirasi dan Referensi Belanja
Tidak hanya untuk menjalin relasi maupun berbagi momen dengan teman, media sosial di era modern ternyata tanpa disadari juga memainkan peranan penting dalam perubahan perilaku konsumen.
Kini, media sosial ternyata juga bisa digunakan untuk mencari inspirasi, ulasan produk, atau bahkan melakukan pembelian. Belum lagi, influencer dan kreator konten juga memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Tuntutan terhadap Pengalaman yang Lebih Personal
Konsumen di era modern saat ini menginginkan adanya pengalaman yang lebih personal dan relevan.
Alhasil, inilah yang akhirnya membuat adanya tuntutan dari konsumen terhadap suatu brand untuk dapat menghadirkan pengalaman yang lebih personal. Pengalaman personal itu bisa berupa rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Untungnya, saat ini teknologi kecerdasan buatan atau AI serta analitik data dapat memudahkan brand untuk memahami perilaku konsumen, sehingga brand dapat memberikan pengalaman yang lebih personal kepada mereka.
Bagaimana Cara Bisnis Beradaptasi terhadap Perubahan Perilaku Konsumen?
Melihat adanya berbagai hal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen di atas, bisnis pun perlu beradaptasi agar mereka tetap relevan di era modern. Lantas, bagaimana cara bisnis beradaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen? Ini dia jawabannya!
Memanfaatkan Data
Perusahaan dapat memanfaatkan data yang mereka peroleh dari berbagai sumber seperti website, media sosial, maupun aplikasi untuk memahami perilaku konsumen di era modern.
Bisa dibilang, memanfaatkan data menjadi salah satu cara bisnis adaptasi dengan perilaku konsumen di era digital.
Tidak hanya sekadar memahami perilaku konsumen, data juga dapat dimanfaatkan untuk memprediksi perilaku pembelian konsumen, mengukur efektivitas strategi kampanye pemasaran, hingga mengidentifikasi tren yang sedang terjadi di masyarakat saat ini.
Membuat Pengalaman Personal Semakin Dekat
Membuat pengalaman personal kepada pelanggan semakin dekat juga bisa menjadi cara yang dilakukan perusahaan agar bisnis mereka dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.
Dengan melakukan cara ini, engagement pelanggan dapat meningkat dan dapat membuat konsumen jadi merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Menariknya, kamu bisa melakukan cara ini dengan memanfaatkan data yang diperoleh dari pelanggan.
Contohnya, toko online S dapat menggunakan data pembelian terakhir pelanggan untuk merekomendasikan produk yang relevan. Contoh lain adalah aplikasi travel T dapat menyarankan destinasi wisata berdasarkan riwayat pencarian terakhir pengguna.
Membuat Toko di E-commerce dan Marketplace
Perubahan perilaku belanja konsumen dari offline menjadi online otomatis turut mendorong bisnis untuk hadir di dunia digital. Alhasil, kamu sebagai pemilik usaha juga wajib untuk membuat toko online di e-commerce dan marketplace.
Kehadiran toko online pun dapat menawarkan peluang yang lebih besar untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Menggunakan Omnichanel
Saat ini, konsumen memang tidak lagi terbatas pada satu saluran saja. Di era modern, konsumen bisa saja beralih antara online dan offline untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan.
Untuk menghadapi fenomena ini, kamu bisa menggunakan omnichannel. Omnichannel adalah strategi yang dilakukan dengan pendekatan penjualan di berbagai channel marketing yang terintegrasi untuk memberikan pengalaman belanja kepada customer yang menyenangkan.
Supaya strategi ini berhasil, maka pebisnis perlu melakukan integrasi data dari berbagai saluran untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang pelanggan dan konsistensi pesan di semua saluran.
Selain itu, menghadirkan fleksibilitas yang bisa memudahkan pelanggan untuk berinteraksi dengan bisnis melalui saluran yang mereka sukai juga menjadi hal yang bisa kamu lakukan dalam mengembangkan omnichannel.
Contohnya, seorang pelanggan dapat mencari produk yang mereka inginkan di aplikasi, membandingkan harga dari produk itu di website resmi, dan melakukan pembelian di toko fisik.
Selain omnichannel, ada juga konsep O2O yang menghubungkan kegiatan belanja online dan offline.
Melakukan Social Media Marketing
Media sosial masa kini juga bisa menjadi alat yang ampuh untuk membangun brand awareness. Tak hanya itu saja, media sosial juga bisa dimanfaatkan perusahaan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dan erat dengan pelanggannya.
Hal tersebut bisa dicapai perusahaan melalui strategi social media marketing. Strategi ini bisa dilakukan dengan menciptakan konten yang menarik perhatian dan menjalin interaksi dengan menanggapi komentar dan pesan dari followers dengan tanggap.
Membuat Content Marketing
Content marketing menjadi strategi yang dapat dilakukan perusahaan dengan fokus pada pembuatan dan distribusi konten yang bermakna bagi audiens. Strategi ini bisa dilakukan sebagai cara bisnis adaptasi dengan perilaku konsumen yang terus berubah.
Strategi content marketing dapat dilakukan perusahaan dengan membuat artikel atau blog yang memuat topik sesuai industri atau produk yang ditawarkan, membuat video review produk maupun tutorial mengenai suatu produk, hingga menyajikan infografis yang menarik.
Bekerjasama dengan Influencer
Influencer memang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jika kamu memiliki anggaran lebih, maka bekerjasama dengan influencer bisa menjadi cara yang menarik untuk beradaptasi pada perubahan perilaku konsumen.
Bekerjasama dengan influencer yang relevan dengan target pasar juga bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Pasalnya, cara ini bisa membantu meningkatkan kredibilitas suatu brand hingga mampu menjangkau audiens yang lebih luas.
Co-Creation dengan Konsumen
Ketika ingin beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen, maka perusahaan juga jangan sampai melupakan konsumen.
Perlu kamu ketahui, melibatkan pelanggan dalam proses pengembangan produk maupun layanan dapat menghasilkan inovasi yang lebih relevan. Tak hanya itu, perusahaan juga bisa langsung mendapatkan masukan dari pelanggan ketika melibatkan mereka.
Cara ini bisa dilakukan perusahaan dengan mengadakan focus group discussion untuk mendapatkan feedback maupun ide produk baru, menyediakan platform online yang dapat memudahkan pelanggan memberikan ide dan masukkan.
Selain itu, kamu juga bisa melibatkan mereka dengan menggelar beta testing kepada pelanggan agar mereka dapat mencoba produk atau layanan baru sebelum diluncurkan secara massal.
Contoh dari co-creation adalah Lego Ideas, proyek Lego yang membuat orang-orang bisa mengumpulkan ide untuk dijadikan produk nyata yang membuat pengumpul ide bisa mendapat royalti.
Mempertimbangkan Model Pembelian Subscription
Model bisnis subscription atau berlangganan saat ini memang sedang menjadi tren yang semakin populer.
Bagi kamu yang belum tahu, model bisnis satu ini merupakan model di mana konsumen rela membayar biaya berlangganan secara berkala untuk mendapatkan akses ke produk atau layanan tertentu.
Keuntungan dari model ini bagi konsumen adalah konsumen bisa berhenti akses ke produk atau layanan jika merasa tidak butuh lagi.
Untuk melakukan cara ini, kamu perlu mengidentifikasi produk atau layanan yang cocok dengan model bisnis subscription.
Pasalnya, tak semua produk atau layanan yang cocok. Kamu bisa memilih produk atau layanan yang memiliki nilai berulang atau dapat terus diperbarui jika ingin menjalankan model bisnis ini.
Selain itu, tentukan struktur harga yang tepat dengan pertimbangan berbagai faktor, seperti dari biaya produksi, nilai yang diberikan kepada pelanggan, dan daya saing pasar.
Kemudian, jangan lupa untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan melalui model bisnis ini.
Experiential Marketing
Menciptakan pengalaman yang unik dan memorable memang dapat membantu brand berbeda dari pesaingnya di pasar yang sama. Kamu bisa menciptakan pengalaman itu dengan melakukan experiential marketing.
Salah satu cara experiential marketing paling modern yang bisa dilakukan brand untuk adaptasi dengan perilaku konsumen adalah menggunakan vending machine.
Cara ini sudah dilakukan Evopet dalam acara Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2023 lalu.
Dalam acara itu, mereka menggunakan vending machine sebagai salah satu bentuk kegiatan experiential marketing yang menarik.
Uniknya, vending machine yang mereka gunakan telah dimodifikasi dengan fitur gamification berupa screaming game yang dapat menarik perhatian banyak orang di acara tersebut. Cara itu pun bisa dibilang sangat sukses dijalankan Evopet.
Vending machine menjadi alat yang cocok digunakan untuk experiential marketing. Pasalnya, alat canggih ini bisa di-custom secara unik, sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih menarik bagi konsumen.
Ayo, simak kisah Evopet yang menggunakan vending machine sebagai bentuk experiential marketing supaya kamu bisa mendapatkan gambarannya lebih jelas. Klik tombol di bawah ini untuk membacanya secara lengkap!
Selain Evopet, ada banyak brand lainnya yang sudah menggunakan vending machine untuk mendukung kelangsungan bisnis mereka. Yuk, simak testimoni mereka dan berbagai keunggulan dari vending machine untuk event di bawah ini!
Memanfaatkan Artificial Intelligence (AI)
Ketika kamu ingin beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen, maka jangan lupa untuk memanfaatkan teknologi.
Di era modern seperti sekarang ini, perusahaan memang bisa menggunakan teknologi seperti AI untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal.
Salah satu caranya bisa dilakukan dengan menghadirkan chatbot yang dapat menjawab berbagai pertanyaan pelanggan mengenai produk maupun layanan secara otomatis, cepat, dan responsif.
Melakukan Customer Relationship Management (CRM)
Customer relationship management atau yang dikenal dengan istilah CRM merupakan sistem yang digunakan perusahaan untuk mengelola interaksi dengan pelanggannya.
Dengan melakukan CRM, suatu bisnis dapat membangun profil pelanggan untuk memahami lebih dalam tentang kebutuhan dan preferensi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan agar mereka menjadi loyal.
Wah, banyak sekali cara bisnis adaptasi dengan perilaku konsumen di era modern yang bisa kamu lakukan sebagai pebisnis. Informasi kali ini tentu dapat membuka wawasan bisnismu menjadi lebih dalam lagi.
Comments