Apa Itu Vending Machine Analog?
Menggunakan vending machine analog biasanya menjadi pengalaman pertama kita semua saat bertemu mesin ini di tempat umum. Analog sendiri berarti mesin ini belum modern dengan fitur touchscreen maupun pembayaran non-tunai. Umumnya, kita sering melihat mesin ini menjual cemilan dan minuman dalam berbagai bentuk kemasan. Tinggal masukkan nominal uang yang sesuai, pilih produknya, lalu produk bisa diambil. Sebenarnya membeli produk lewat vending machine analog itu gampang banget, ya!
Tapi, mungkin untuk sebagian orang yang masih awam dengan keberadaan vending machine ini, pastinya masih akan berpikir dua kali untuk membeli sesuatu. Bisa jadi takut uangnya nyangkut atau tidak terbaca, sampai ke paranoid barangnya tidak bisa keluar. Salah satu cara jitu supaya lancar menggunakan vending machine analog ini adalah mengenali mesin ini lebih dekat. Kalau sudah kenal, pasti akan semakin penasaran, ‘kan?
Artikel kali ini akan mengupas tuntas semua hal tentang vending machine analog mulai dari apa saja perangkatnya sampai cara yang benar saat membayar. Ayo disimak sampai akhir!
Bagian luar vending machine analog
Secara fisik, vending machine analog terlihat tidak terlalu lebar dan kamu bisa dengan mudah mengidentifikasi mesin ini dari keypad nya. Papan tombol biasanya akan ada di sebelah kanan mesin saat kamu berdiri di depannya. Terdapat 12 tombol yang bisa kamu tekan saat mengoperasikan mesin ini, yaitu angka 0 sampai 9, kemudian cancel untuk membatalkan nomor yang dimasukkan dan juga enter untuk memverifikasi pilihan. Di atasnya akan ada bill acceptor atau slot untuk memasukkan uang kertas. Nanti akan kita bahas lebih lanjut mengenai cara membayar.
Hal yang pasti akan menarik perhatian adalah bagian kaca yang bisa menampilkan isi dari rak-rak produk yang ada di dalam mesin. Kamu bisa pilih produk yang ada di rak berkat kaca tebal ini, dan tentunya menjaga kualitas produk di dalam mesin dalam suhu yang ditentukan. Kemudian yang tidak kalah penting adalah bagian pengambilan produk atau dispense box di bagian bawah. Setelah berbelanja, perlu outlet untuk mengambil produknya, di sinilah produk bisa didapatkan.
Bagian dalam vending machine analog
Melihat ke bagian dalam, yang terlintas mungkin tidak banyak karena fokus kita tertuju pada produk yang dijual. Kalau dilihat lebih teliti, bagian dalam vending machine analog ini memiliki beberapa rak, bentuk spiral yang berbeda-beda, dan juga elevator untuk menjemput produk. Standarnya, jumlah rak bisa sampai 5 atau 6 dari atas sampai bawah. Rak-rak ini punya nomor-nomor untuk memudahkan memilih produk untuk ditekan di papan tombol, dengan nominal harga produk tertera di sebelahnya.
Kalau rak sudah terlihat, akan terdiri dari beberapa slot untuk membatasi produk menjadi lajur. Di dalam slot ini, produk akan ditahan oleh spiral. Ukuran spiral pun bermacam-macam bergantung pada produk yang ingin ditempatkan. Mudahnya, kalau produknya kemasan tetra pak biasanya butuh spiral yang lebih sempit, tapi kalau yang lebih besar seperti botol atau kaleng, spiralnya juga pasti butuh yang lebih lebar. Perlu diingat kalau ukuran botol terbesar yang bisa ditempatkan disini adalah ukuran 600 ml. Jadi jangan berharap ada botol soda berukuran 1 liter disini, ya!
Nah, kalau sudah memilih produknya, saatnya elevator membantu menjemput pesanan kamu ke dalam dispense box. Menggunakan sistem mekanik yang akan membaca saat produk tertentu dibeli, elevator bergerak menuju rak tempat slot produk berada. Setelah berhenti di depan raknya, spiral akan mendorong produk ke dalam elevator dan mengantarkan produk tanpa takut terbanting.
Cara membeli produk menggunakan vending machine analog
Tadi sudah disebut bill acceptor. Fungsinya adalah untuk membaca uang yang kamu masukkan ke dalam mesin. Untuk mengurangi uang yang nyangkut, coba terapkan tips ini.
Saat bill acceptor berwarna merah, maka sedang tidak dapat menerima uang. Jangan memaksa untuk memasukkan uang ke dalam.
Saat bill acceptor berwarna pelangi, berarti mesin dapat menerima uang ke dalam mesin. Pastikan uang dalam jumlah pas, ya!
Saat uang dengan sukses diterima, pada layar kecil di atas keypad akan muncul digit dari nominal yang dimasukkan. Misalkan kamu memasukkan selembar 5 ribu Rupiah, maka akan muncul angka 5 dan berarti kamu bisa langsung memilih produk dengan harga tersebut. Bagaimana kalau jumlah nominal masih tersisa? Ketika memasukkan selembar Rp. 10.000 dan ingin membeli susu seharga Rp. 5.000, nominal sisa akan muncul di layar. Kamu masih bisa memilih produk lain dengan harga yang sama. Saat transaksi selesai dan tidak ada uang yang tersisa, layar akan memunculkan angka. Tenang, ini bukan nominal uang, melainkan kondisi suhu dari vending machine itu sendiri.
Untuk step-by-step pembelian menggunakan vending machine analog, kamu bisa ikuti beberapa hal ini:
Pastikan kondisi uang tidak terlipat saat dimasukkan. Tidak perlu uang yang sangat baru untuk bisa diterima. Bergantung pada setiap bill acceptor, uang dalam keadaan layak dan tidak lusuh akan tetap diterima.
Pastikan bill acceptor tidak berwarna merah saat ingin membeli produk.
Setelah memasukkan uang, cek apakah digit yang tertera sesuai dengan nominal.
Tekan 2 digit nomor yang tertera pada rak dimana produk pilihanmu berada, lalu tekan enter. Kalau transaksi sukses, elevator akan segera bergerak menjemput produknya.
Sesampainya elevator di bawah, kamu bisa langsung ambil produk di dalam dispense box dengan cara mendorong tutupnya ke dalam.
Baca juga: Yuk, Ketahui Cara Kerja Vending Machine!
Saatnya mencoba!
Kalau sudah disimak sampai sini, berarti sudah mulai kenal, ‘kan, sama vending machine analog ini? Segera dicoba saat jajan nanti dan jangan lupa tips-tips yang sudah dijelaskan. Punya ide menarik menggunakan vending machine? Langsung klik tombol di bawah ini untuk langsung menghubungi tim Smartven. Kunjungi juga website dan Instagram Smartven untuk informasi menarik lainnya seputar vending machine. Selamat berbelanja pakai vending machine analog, stay healthy and see you soon!
תגובות